Apakah Trauma (psikologis) bisa meningkat menjadi gila ?

Trauma psikologis yang tidak ditangani dengan baik dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang secara signifikan, termasuk risiko mengembangkan gangguan mental yang berat.


Dalam beberapa kasus, trauma berat memang dapat memperburuk kondisi psikologis hingga menyebabkan seseorang mengalami gejala yang menyerupai "kegilaan" atau gangguan mental serius seperti psikosis.

Namun, istilah "gila" tidak tepat digunakan dalam konteks medis karena stigma yang melekat pada istilah tersebut.

Bagaimana Trauma Bisa Menyebabkan Gangguan Mental?

  1. Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)
    Trauma berat sering menyebabkan PTSD, di mana seseorang mengalami kilas balik, mimpi buruk, atau kecemasan ekstrem terkait kejadian traumatis. Jika tidak diobati, ini dapat berkembang menjadi gangguan yang lebih berat.

  2. Psikosis atau Halusinasi
    Trauma mendalam, terutama jika disertai tekanan emosional berkelanjutan, dapat memicu gejala psikosis seperti delusi atau halusinasi pada individu tertentu. Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang memiliki faktor risiko biologis atau genetik.

  3. Gangguan Kepribadian atau Dissociative Disorders
    Trauma berat, khususnya di masa kanak-kanak, bisa menyebabkan gangguan disosiatif (seperti Dissociative Identity Disorder) atau perubahan dalam kepribadian yang signifikan. Ini sering kali disertai dengan kesulitan memahami realitas.

  4. Depresi Berat dan Gangguan Bipolar
    Trauma dapat memicu depresi berat yang melibatkan kehilangan kontak dengan kenyataan (psikotik). Hal ini mungkin disertai dengan gejala seperti kehilangan harapan total, yang kadang dianggap sebagai perilaku "tidak waras."

Apakah Semua Trauma Berujung pada Gangguan Mental Berat?

Tidak semua orang yang mengalami trauma akan mengembangkan gangguan mental serius. Faktor seperti dukungan sosial, kemampuan coping, dan akses ke perawatan kesehatan mental memainkan peran besar dalam mencegah dampak buruk trauma. Namun, jika trauma tidak segera ditangani, risikonya tentu meningkat.

Apa yang Bisa Dilakukan?

  1. Terapi Psikologis:
    Konseling atau terapi seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan EMDR sangat efektif untuk mengatasi trauma.
  2. Pengobatan:
    Dalam beberapa kasus, obat-obatan antidepresan atau antipsikotik diperlukan untuk membantu seseorang mengelola gejala.
  3. Dukungan Sosial:
    Memiliki sistem pendukung yang baik sangat penting untuk membantu individu mengatasi trauma.
  4. Mencari Bantuan Profesional:
    Jika ada tanda-tanda seperti halusinasi, delusi, atau perilaku yang tidak dapat dijelaskan, segera konsultasikan dengan psikiater atau psikolog klinis.

Kesimpulan

Trauma tidak langsung membuat seseorang "gila," tetapi trauma yang tidak ditangani bisa memicu atau memperburuk gangguan mental. Penanganan dini adalah kunci untuk mencegah dampak yang lebih serius. Jika Anda atau orang terdekat mengalami trauma, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Komentar